Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Sabtu, 08 Mei 2010

Dia Berubah

Dia berubah..
Layaknya powerangers, dia berubah. Tapi bukan itu yang sedang saya bicarakan. Disini, saya akan bercerita tentang seseorang yang masih ada di dekat saya tapi dia sudah tidak ada. Bingung…
Saya mempunyai 3 orang sahabat. Namanya (sebut saja) Maya, Rona, Tria. Kita adalah cewek-cewek yang (merasa) cantik.hehe, itu hanya pendapat kita berempat saja. Kita selalu pergi bersama. Kemanapun.
Suatu saat, karena suatu kesalahpahaman, mungkin dia tersinggung atas sikap kami. Maya marah pada kami bertiga. Dia menjauh. Tentu saja, saya meminta maaf. Akhirnya dia memaafkan. Kita kembali bersama lagi.
Tapi dia tidak seperti dulu, walaupun saya masih sering melihatnya, bahkan setiap hari, tapi saya tidak pernah melihat Maya yang dulu. Tidak pernah ada canda tawa antara kita dan Maya. Ya, mungkin saya juga sempat kesal atas sifatnya yang kekanak-kanakkan itu. Tapi jujur, saya merindukan dia yang dulu. Rona dan Tria selalu bilang kalau saya PLIN-PLAN. Terkadang saya benci teramat dengan Maya, tapi di sisi lain, saya merindukan Maya yang selalu membuat saya tertawa. Saya merindukan persahabatan kami yang dulu. Tapi, Maya memang (mungkin) sudah tidak ingin berteman dengan saya, Rona, dan Tria. Maksud saya bersahabat. Mungkin dia tidak mau bersahabat lagi dengan kami, cukup hanya sebatas teman yang (pernah) kenal.
Saya tidak keberatan akan hal itu, karena memang gaya hidupnya berbeda 180o dengan saya. Saya sedih melihat (mantan) sahabat saya seperti itu. Dia akan susah mendapatkan teman kalau sifatnya tidak mau berubah, kekanak-kanakan dan keras kepala. Jujur, saya menyayanginya. Saya sangat ingin dia kembali seperti dulu. Tapi dia memang sudah berubah. Tidak ada lagi kekonyolannya yang dia lakukan dengan kami, kehebohannya, cerianya,tawanya yang khas dengan kami, tidak ada lagi. Tidak pernah ada lagi. DIA bukan Maya yang dulu.
Saya ingin menangis, karena saya merasa seperti putus dari pacar. Tapi yang ini, putus dengan sahabat. Kalau saya ingat akan sifatnya yang selalu membuat saya kesal, saya tidak pernah menyesal atas perpisahan ini.
Jujur, saya sangat merindukan Maya yang dulu. Yang sekarang sudah berubah.
Maya, saya harap kita masih tetap sebagai sahabat dan bukan (mantan) sahabat. Hiduplah seperti yang kau mau, bertemanlah dengan siapapun yang kau mau. Saya merindukan Maya yang dulu.






0 comments:

Posting Komentar

Let's Play

Sabtu, 08 Mei 2010

Dia Berubah

Posted by Dea Rahma at 07.19
Dia berubah..
Layaknya powerangers, dia berubah. Tapi bukan itu yang sedang saya bicarakan. Disini, saya akan bercerita tentang seseorang yang masih ada di dekat saya tapi dia sudah tidak ada. Bingung…
Saya mempunyai 3 orang sahabat. Namanya (sebut saja) Maya, Rona, Tria. Kita adalah cewek-cewek yang (merasa) cantik.hehe, itu hanya pendapat kita berempat saja. Kita selalu pergi bersama. Kemanapun.
Suatu saat, karena suatu kesalahpahaman, mungkin dia tersinggung atas sikap kami. Maya marah pada kami bertiga. Dia menjauh. Tentu saja, saya meminta maaf. Akhirnya dia memaafkan. Kita kembali bersama lagi.
Tapi dia tidak seperti dulu, walaupun saya masih sering melihatnya, bahkan setiap hari, tapi saya tidak pernah melihat Maya yang dulu. Tidak pernah ada canda tawa antara kita dan Maya. Ya, mungkin saya juga sempat kesal atas sifatnya yang kekanak-kanakkan itu. Tapi jujur, saya merindukan dia yang dulu. Rona dan Tria selalu bilang kalau saya PLIN-PLAN. Terkadang saya benci teramat dengan Maya, tapi di sisi lain, saya merindukan Maya yang selalu membuat saya tertawa. Saya merindukan persahabatan kami yang dulu. Tapi, Maya memang (mungkin) sudah tidak ingin berteman dengan saya, Rona, dan Tria. Maksud saya bersahabat. Mungkin dia tidak mau bersahabat lagi dengan kami, cukup hanya sebatas teman yang (pernah) kenal.
Saya tidak keberatan akan hal itu, karena memang gaya hidupnya berbeda 180o dengan saya. Saya sedih melihat (mantan) sahabat saya seperti itu. Dia akan susah mendapatkan teman kalau sifatnya tidak mau berubah, kekanak-kanakan dan keras kepala. Jujur, saya menyayanginya. Saya sangat ingin dia kembali seperti dulu. Tapi dia memang sudah berubah. Tidak ada lagi kekonyolannya yang dia lakukan dengan kami, kehebohannya, cerianya,tawanya yang khas dengan kami, tidak ada lagi. Tidak pernah ada lagi. DIA bukan Maya yang dulu.
Saya ingin menangis, karena saya merasa seperti putus dari pacar. Tapi yang ini, putus dengan sahabat. Kalau saya ingat akan sifatnya yang selalu membuat saya kesal, saya tidak pernah menyesal atas perpisahan ini.
Jujur, saya sangat merindukan Maya yang dulu. Yang sekarang sudah berubah.
Maya, saya harap kita masih tetap sebagai sahabat dan bukan (mantan) sahabat. Hiduplah seperti yang kau mau, bertemanlah dengan siapapun yang kau mau. Saya merindukan Maya yang dulu.






0 comments on "Dia Berubah"

Posting Komentar